Jadi perokok di Indonesia memang harus menaruh rasa ikhlas di atas apapun. Meski jadi penyumbang untuk negara lewat cukai yang jumlahnya besar, label buruk tentang rokok tak pernah hilang. Berbagai macam pandangan buruk soal rokok selalu saja ada seperti rokok itu haram, rokok itu mengandung banyak penyakit, hingga rokok bisa memiskinkan.
Selalu saja ada banyak perdebatan dan rokok memang menjadi kontroversi di negara ini. Lalu apakah rokok haram? Nah, perkara label haram ini juga cukup unik. Soal apa saja, saya rasa, pandangan soal halal-haram itu tidak pernah satu pandangan. Ada yang menganggapnya haram pun sebaliknya termasuk juga soal rokok.
Dalam islam, NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda terkait apakah rokok haram atau tidak. Salah satunya mengharamkan dan satunya lagi tidak. Padahal kedua organisasi ini berpegang pada ajaran yang sama tapi berbeda menyikapi ini.
Perdebatan soal rokok haram atau halal ini memang bikin sebal. Padahal semua itu tergantung keyakinan masing-masing saja. Jika dalam sepakbola, mirip seperti bahasan siap GOAT antara Ronaldo atau Messi. Tidak ada habisnya sampai kapanpun. Karena balik lagi, ini soal keyakinan saja.
Lagipula jangankan rokok, di Indonesia mah musik aja banyak yang bilang haram, kan? Jadi label-label seperti ini memang akan selalu ada. Saya punya pendapat sendiri soal apakah rokok haram atau tidak. Rokok bisa jadi barang haram yang dikonsumsi. Dengan banyak catatan tapi.
Merokok haram jika dilakukan dekat dengan ibu hamil. Karena apa? Karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Rokok juga haram jika dikonsumsi di angkutan umum atau sambil berkendara. Karena bisa mengganggu orang lain. Juga, rokok itu haram dikonsumsi oleh anak kecil yang belum 17 tahun karena belum bisa bertanggung jawab.
Lalu adalagi pernyataan konyol seperti; tapi kan, rokok itu berbahaya dikonsumsi dan bisa menimbulkan banyak penyakit! Yailah, semuanya bukan cuma rokok, punya resiko sendiri. Kandungan gula tinggi di berbagai makanan juga beresiko menimbulkan diabetes. Lalu apa gula juga mau diharamkan sekalian? Kan enggak gitu.
Susah memang jadi perokok di negara serba tidak jelas ini. Padahal jadi salah satu penyumbang pajak terbesar, tapi selalu dianggap miring. Bilang rokok haram dan berbahaya tapi menikmati hasil cukainya, kan sialan banget ya. Kalo memang seberbahaya itu kenapa tidak sekalian saja tidak usah dijual? Pasti tidak berani karena ada banyak orang yang menggantungkan hidup pada sektor ini.
Sebagai perokok, sebaiknya kita memang kita tidak mengikuti arus perdebatan apakah rokok haram atau tidak. Dibawa santai saja dan tak perlu ditanggapi berlebihan. Karena ini perdebatannya akan jadi bias dan tak berujung. Buat yang meyakini merokok sah-sah saja ya silakan, buat yang menganggapnya haram ya terserah.