3 Merek Rokok Luar Negeri Paling Laris

Rokok luar negeri esse

Di Indonesia sendiri merek rokok luar negeri cukup manis penjualannya. Kebanyakan rokok yang laris di Indonesia memang datang dari kelas rokok putih atau Sigaret Putih Mesin (SPM). Namun, ada juga rokok dengan penjualan yang tinggi dari jenis lain seperti ESSE yang berjenis SKM atau Sigaret Kretek Mesin.

Sampai saat ini beberapa rokok luar negeri yang akan saya sebutkan di bawah memang laris dan telah memiliki penikmatnya sendiri. Rokok-rokok di bawah juga populer tidak hanya di Indonesia, melainkan diluar negeri.

Berikut 3 rokok luar negeri terlaris di Indonesia.

1. Rokok Luar Negeri #1 Marlboro

Siapa yang tidak kenal dengan produk milik Philip Morris ini, Marlboro bisa dibilang sebagai brand rokok putih nomor 1 tidak hanya di Indonesia, melainkan di Dunia.  Saking terkenalnya, banyak orang memanggil rokok putih dengan nama “Marlboro“. Merek rokok ini pertama kali ditampilkan pada tahun 1924.

Di Indonesia, merek ini awalnya dipasarkan kerjasama dengan Bentoel Group, hingga pada akhirnya mengakhiri kerjasama pada tahun 2005.

Philip Morris mengakuisisi HM Sampoerna dan menunjuk PT. Perusahaan Dagang & Industri Panamas, yang mana merupakan anak perusahaan dari PT HM Sampoerna Tbk. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, produk Marlboro diproduksi langsung oleh PT HM Sampoerna Tbk.

Marlboro hingga saat ini menjadi pelopor rokok putih dengan harga yang tembus hingga Rp 34 ribuan dengan isi 20 batang. Rokok ini memiliki kandungan 13 mg tar dan 1 mg nikotin, serta mudah didapatkan di warung kelontong.

Beberapa merek rokok Malboro di Indonesia:

  • Malboro Merah

  • Malboro Lights

  • Malboro Ice Burst

  • Malboro Filter Black

2. Rokok Luar Negeri #2 Lucky Strike

Jika Marlboro merapat ke kubu HM Sampoerna, maka Lucky Strike merapat ke Bentoel Group. Lucky Strike merupakan sebuah merek rokok putih tertua dan ternama di dunia yang diproduksi oleh British American Tobacco. Merek rokok ini pertama kali ditampilkan pada tahun 1871. Di Indonesia, Lucky strike diluncurkan pada 1990 an. Diakuisisi oleh Bentoel Group pada 2010 an.

Produk ini pun sudah memiliki pasarnya sendiri dan menjadi produk SPM atau rokok putih nomor 2 di Indonesia.

Di tahun 2018, varian baru di segmen SPM, yakni Lucky Strike Switch rokok capsule pertama oleh merek ini di Indonesia. Dilanjutkan di tahun 2020, 2 varian baru diluncurkan yakni, Lucky Strike Cool Switch  dan Lucky Strike Purple Boost.

Di Tahun 2021, produk SKM Lucky Strike varian Mild & Bold dihentikan produknya dan memilih fokus pada Sigaret Putih Mesin (SPM) atau rokok putih saja.

Lucky Strike sendiri memiliki harga yang lebih bisa diterima masyarakat Indonesia yakni, Rp 28 ribuan untuk isi 20 batang.

Beberapa merek rokok Lucky Strike:

  • Lucky Strike Blue Switch

  • Lucky Strike Merah

  • Lucky Stike Purple

3. Rokok Luar Negeri #3 ESSE

Esse merupakan merek rokok luar negeri asal Korea Selatan yang diproduksi oleh KT&G Korea Tobacco & Ginseng Corporation. Merek ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1996, sebagai rokok putih. 

Rokok Esse masuk dalam kategori rokok regular, slim, dan superslims dengan kandungan tar dan nikotin yang lebih rendah daripada rokok biasa. Maka dari itu, varian rokok Esse banyak disukai oleh kalangan perempuan maupun perokok pemula.

KT&G memiliki anak perusahaan di Indonesia untuk memproduksi rokok Esse versi Indonesia yakni. PT Trisakti Purwosari Makmur yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur.

Berikut varian rokok Esse yang rilis di Indonesia: 

  • Esse Mild

  • Esse Maxx

  • Esse Berry Pop 

  • Esse Change Applemint

  • Esse Punch Pop

Di Indonesia sendiri KT&G membuat varian khusus yakni dengan menambahkan rempah cengkih dalam campuran bahan bakunya, ini dibuat khusus untuk konsumen Indonesia. 

Rokok Esse juga menjadi salah satu merek rokok dengan penjualan paling laris di dunia dengan kategori superslims.

Beberapa varian Esse mungkin sulit ditemui di beberapa daerah. Namun, untuk varian Esse Pop dan Esse Change sangat mudah ditemui di warung-warung kelontong. Untuk harganya, Esse memang dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, apalagi dengan adanya cukai baru, bahkan di beberapa daerah harganya sudah mencapai Rp 30 ribuan.