Banyak sekali ragam rokok dengan rasa teh manis. Mulai dari merek juara hingga merek rokok SON dari Boyolali. Penggemar rokok raa teh yang makin banyak membuat pabrikan rokok terus menciptakan varian rasa the yang dianggap paling enak dan cocok buat para perokok.
Kemarin, di sebuah tokok rokok dan tembakau di daerah Sapen, Yogyakarta, Roki nemu rokok SKT yang menurut Roki “enak” Lur. Kata enak sengaja Roki kasih tanda kutip ya, karena enak itu relatif. Nama rokoknya Kelir Pituloeng. Bikinan pabrikan asal Jepara.
Ini subjektif, ya. Roki bilang enak, karena dari aroma batangannya aja harumnya udah enak banget. Harum tehnya halus. Wangi tehnya menusuk hidung dengan rasa malu-malu. Seperti senyum dia yang tersipu karena malu.
Tarikan Berat Karena Padat
Sayangnya, tarikan Kelir Pituloeng rada berat, Lur. Karena ujung isapnya terlalu padat lintingannya. Lintingan SKT itu berbentuk Konus. Ujung isapnya lebih kecil dari pada ujung bakarnya. Nah, ujung isapnya itu yang keras. Sehingga saat diisap terasa berat tarikannya.
Rasa pertama saat ujung isapnya dibakar muncul rasa sepet tapi bernuansa manis yang tipis. Juga rasa tehnya mengikuti dengan malu-malu tadi itu. Halus banget.
Makanya Roki bilang enak karena kehalusan aroma dan rasanya pas. Terutama buat kalian yang suka rokok dengan rasa teh. Tapi Kelir Pituloeng ini menawarkan rasa teh yang beda. Yang halus. Rasa teh yang keberadaannya antara ada dan tiada 🤭.
Harga Murah Rasa Gak Murahan
Harganya murah cuma 8k. HJE di pita cukainya saja cuma 7275. Isinya 12 batang. Ukuran batangannya standard kayak SKT lainnya. Makanya ukurannya sama dengan rokok harian Roki, Djarcok Xtra.
Rekomended nih buat kalian yang suka sama rokok rasa teh. Tapi kalo buat perokok konvensional jelas gak bakal masuk. Apalagi perokok garis keras jenis SKT legendaris itu.
Buat yg udah pernah nyoba Kelir Pituloeng silakan berbagi cerita, ya. Menurut Roki, Kelir Pituloeng ini layak untuk dicoba. Apalagi buat teman santai sambil ngunjuk teh nasgitel.
Tetap semangat, Lur. Jangan lupa selalu beli rokok yg ada cukainya, ya. Karena dari tiap batang yg kita bakar ada sumbangan ke negara melalui cukai. Merokoklah dgn nikmat dan ikhlas.
Salam sebat.