Sales itu ujung tombak perusahaan. Karena dialah yang berhadapan langsung dengan end user. Ketekunan sales di lapangan akan menguntungkan banyak pihak; perusahaan, serta gaji karyawan jadi lancar.
Dalam dunia IHT, lebih banyak lagi ujung tombak perusahaan yang terjun langsung berhadapan dengan perokok yaitu sales rokok. Yang perempuan banyak hadir dievent-event hiburan kayak konser, atau jalan menyusuri perkotaan dan pasar. Orang kemudian menyebutnya dengan istilah SPG, Sales Promotion Girl.
Ada perbedaannya jika dibandingkan dengan sales rokok yang cowok. Kalo sales cowok, biasanya pake motor atau mobil ngedrop ke warung2 kelontong atau toko dan distributor. Nganvas, kalo kata bahasa umumnya.
Bedanya lagi kalo SPG turun ke jalan berhadapan langsung dengan perokok dengan berbagai karakter. Tentu lebih banyak godaannya. Tidak sedikit SPG yg mendapat stigma negatif. Padahal SPG itu kerja beneran. Kepingin nyari yg halal. Tapi namanya juga lelaki, ya. Ada aja yg iseng saat ditawari rokok oleh SPG. Makanya, semua SPG itu mentalnya kudu siap. Dia tahu apa dan bagaimana berhadapan dengan situasi dan kondisi tertentu di lapangan.
Kondisi di pasar berbeda dengan di trotoar jalanan. Kondisi di area pertunjukan atmosphere yg dihadapi juga berbeda lagi. Juga kondisi tiap tempat yang didatangi juga akan berbeda cara menyikapinya.
Pesan Roki buat kretekus dan sobat sebat, kalo ada SPG yg menawarkan rokok bersikap bijak aja. Mereka bekerja mencari nafkah. Hasilnya ada yang untuk biaya kuliah. Tidak sedikit dari mereka yg lulus dan wisuda biayanya dari hasil bekerja menjadi SPG rokok.
Buat teman teman SPG, perempuan2 tangguh yg selalu ada di jalanan, tetap semangat, ya. Pertahankan mental berjuangnya. Karena sebagian lelaki emang gitu sih. Gak semua lelaki lho, ya. Hanya oknum.
Kehidupan bagaimanapun rupa dan bentuknya merupakan tantangan yg harus ditaklukan. Tentu saja menaklukannya dengan cara baik dan ikhlas.
Tetap semangat buat SPG Rokok Indonesia.