Ada pertanyaan menggelitik dari seorang teman tadi malam di pos ronda; kenapa Djarum “mengorbankan” 76 untuk diberi rasa mangga, bukan brand rokok Djarum lainnya, mengingat brand 76 sudah hidup? Jadi legenda. Penikmatnya juga militan, katanya.
Atau karena alasan sudah menjadi brand yang membumi dan melegenda sehingga pabrik Djarum mendompleng nama besarnya lalu menciptakan varian rasa 76 Mangga?
Roki gak tahu strategi bisnisnya Djarum. Makanya salam itu Roki gak bisa jawab. Yang Roki tahu di atas meja udah ada sebungkus rokok SKT Djarum 76 Mangga yang aromanya harum dan sedap.
SKT dari Kudus ini memang baru saja rilis, Lur. Mungkin dalam minggu ini sudah ada juga di warung dan toko kelontong di kotamu. Desainnya berwarna cerah. Perpaduan hijau daun, mangga dan semu kuning mangga setengah masak.
Penegasan rasanya pake image mangga berjumlah 4 buah beserta tiga helai daunnya. Kayaknya sih berkesan kalo mangga2 itu menjuntai dari pohonnya. Di antara mangga dan daunnya itu ada brand angka 76 yang diberi lingkaran warna emas.
Dalam lingkaran itu angka 76 nya diberi warna putih di atas warna dasar lingkaran yang berwarna oren. Masuk sih kalo dilihat secara keseluruhan. Di bawah lingkaran brand 76 ada tulisan dengan font tegas berwarna putih: Mangga.
Pada bagian belakang bungkusnya di bawah tulisan Mangga ada endorser dari pabrikan yang bilang kalo rokok ini mempunyai; “cita rasa mangga asli Nusantara memberikan sensasi segar.”
Roki beli Djarum 76 Mangga di toko Mbako 88 harganya 13500. HJE di pita cukainya 15000. Isinya 12 batang. Ukuran batangannya sama persis dengan rokok harian Roki. Kertas batangnya bergaris patern melingkar.
Batas isapnya diberi border warna kuning segar kaya warna mangga yang baru diiris, bertuliskan Djarum 76. Sedangkan di bawah border kuning itu ada tulisan Mangga.
Batangannya emang saat ditempelkan hidung harum banget sih, Lur. Malah menurut Roki, enak banget harumnya. Saat dibakar, karakter wangi khas Djarum 76 nya emang udah hilang alias gak ada lagi. Tapi berganti aroma dan rasa mangga yang halus.
Yang bikin rokok 76 Mangga ini enak ialah rasa sepet dan semi pedas yang jadi khas rokok SKT regulernya masih krasa. Sehingga rasa mangga dan aroma mangganya hanya membalut rasa asli tembakau khas milik 76.
Walaupun memang sih rasa dan aroma mangganya membunuh karakter khas 76 originalnya. Kalimat yang tepat mungkin sih, 76 Mangga dan 76 reguler itu sama nama 76 tapi berbeda; rasanya, juga karakternya.
Sama satu lagi, Lur; aroma mangganya gak bikin eneg. Karena menurut Roki, malah sedap dan gak tajam. Sayangnya, saat Roki habis makan, begitu bakar sebat rokok ini entah kenapa malah jadi kurang pas aja sih, Lur.
Mungkin karena terbiasa abis makan sebat rokok yang rasanya kretek konvensional kali, ya? Sehingga ketika abis makan sebat kretek ada rasa mangganya malah kurang cocok.
Tapi secara keseluruhan rekomended, Lur. Apalagi buat yang penasaran sama rasanya ya. Roki gak mau ngebanding bandingin dengan rokok lain yang juga berasa mangga. Ntar dikira endors. Rasain aja sendiri lalu beri penilaian sendiri. Enak mana sama yang Juara Mangga?
Djarum 76 Mangga ini cocoknya sama kopi, teh manis hangat, dan jus buah. Pasti sedap. Tapi gak cocok buat sebat sehabis makan. Karena muncul rasa rada pahit aja sih walaupun tipis.
Sama kurang dahsyat aja kalo sebat rokok ini setelah makan, Lur. Tetep abis makan itu sebatnya enak yang rokok rasa konvensional. Dasar lidah ndesa ya. Buat sobat sebat yang udah pernah sebat 76 Mangga silakan berbagi cerita. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan.