Inilah rokok yg mampu beradaptasi dgn selera para perokok kretek. Rasanya yg gurih, legit, sehingga ada org yg membeli Dji Sam Soe hanya karena klangenan semata. Rindu. Kangen. Roki juga kadang beli Dji Sam Soe Premium ini karena kangen aja sama rasanya.
Roki beli harganya 20k. HJE di pita cukainya 19650. Cukai per batangnya Rp440, -. Ukuran batangannya sama persis dgn Djarum 76 Madu Hitam.
Jika lama tidak merokok Dji Sam Soe, seorang kretekus, suatu saat akan membeli dan menikmatinya lagi sambil mengenang masa lalu. Mungkin termasuk Sobat Sebat, ya.
Roki sih yakin, setiap perokok hampir pasti pernah menyicipi Dji Sam Soe walaupun hanya sekali seumur hidupnya.
Lahir pertama kali pada tahun 1913. Lebih dari seabad yg lalu sehingga Dji Sam Soe layak menyandang predikat Sang Legenda.
Karena mengikuti perubahan jaman, Dji Sam soe kemudian membuat kemasan baru yg setiap batangannya dibungkus dengan kertas grenjeng. Jika dulu, desain bungkusnya oldfashion. Klasik. Sehingga siapapun yang membawa Dji Sam Soe akan mudah ditandai. Misalnya, sepintas saja perokok terlihat jarinya menjepit Dji Sam Soe, maka perokok yg melihat pasti sudah mengetahui karena plat kuning yg menjadi ciri khas pada bayangannya. Mungkin karena desainnya yg sudah membumi, ya.
Tapi kini, desain Dji Sam Soe Premium berubah total. Gak lagi old fashion. Gak lagi klasik. Melainkan berubah menjadi hitam. Elegan. Sehingga membuat Dji Sam Soe semakin berwibawa. Dan layak menyandang predikat legenda.
Sayangnya, Dji Sam Soe yg telah dikemas secara modern dengan desain kekinian seperti ini malah kalah banyak penikmatnya dengan Dji Sam Soe yg klasik. Karena bagi perokok, Dji Sam Soe itu ya yg bungkus dan desainnya klasik. Padahal, Dji Sam Soe Premium ini juga sama. Mungkin lho ya.
Apapun desain bungkusnya, penikmat Dji Sam Soe tuh militan alias garis keras. Makanya walaupun diganti pake desain bungkusnya kayak apapun, penikmatnya tetap aja lebih suka dengan Dji Sam Soe yg klasik. Benar gak sih, Lur?
Pernah suatu hari Roki nanya ke beberapa org: Sam Soe Premium atau Klasik?
Rata2 jawabannya, pilih yg klasik. Alasannya; lebih gurih.