Review Rokok Win Kretek
Keberadaan Win Kretek ini kalah tenar dengan varian Win lainnya, Lur. Bahkan nyaris tak terdengar. Dari pengamatan lapangan di Jogja, jarang banget Roki melihat orang sebat Win Kretek. Gak tahu juga kalo di Solo, Semarang, Magelang, dan wilayah outer ringroad sekitaran Jogja lainnya. Mungkin sobat kretek banyak yang sebatnya SKT dari Malang ini.
Roki beli di Tobeko harganya cuma 8500. HJE di pita cukainya juga cuma 7275. Isinya 12 batang. Batangannya dikemas lagi pake kertas grenjeng pada bagaian dalamnya. Untuk mencegah kelembaban. Untuk SKT golongan 3, Win Kretek ini emang harus bertarung dgn SKT sejenis untuk merebut minat penikmat rokok SKT. Berat memang, Lur. Karena Tenor saat ini sedang menguasai Jogja.
Desain kemasannya sih standard kayak bungkus rokok SKT pada umumnya. Hanya saja konsep desain Win Filter dipindah ke yg jenis SKT ini. Warna dasarnya diubah dengan diberi aksen batik pada bagian bawahnya. Aksen batik itu juga disematkan pada desain ujung isap pada batangannya. Sedangkan ukuran batangannya agak lebih pendek dengan rokok harian Roki, Djarum Coklat Xtra.
Rasanya lumayan enak. Pedasnya pas. Manisnya tipis. Rasa sepetnya juga gak bikin ladas di lidah. Hanya memang, agak berat tarikannya. Padahal kemasan dalamnya udah dipakein kertas grenjeng. Aromanya juga enak. Hanya saja, menjelang plat warna merah dekat ujung isapnya, Roki merasa tenggorokan jadi kering. Padahal udah sruput kopi nih.
Secara keseluruhan Win Kretek ini rekomended, Lur. Apalagi harganya murah, ya. Kalo kretekus udah ada yg pernah nyobain Win Kretek silakan berbagi cerita dengan kretekus lain, ya. Kali aja ada yg tertarik nyobain.