Review Rokok Dados: Rasanya Dianggap Mirip Rokok Dji Sam Soe

Rokok Dados

Pabrikan rokok mazhab besar seperti Gudang Garam, Sampoerna dan Djarum Kudus, sepertinya menjadi inspirasi bagi pabrikan rokok industri kecil. Karena banyak sekali pabrikan rokok kecil yang memproduksi rokok dengan desain kemasan yang dimiripkan dengan rokok produksi pabrikan rokok mazhab besar. Bahkan tidak sedikit juga pabrikan rokok kecil yang sengaja mengekor untuk merebut pangsa pasar produk rokok pabrikan mazhab besar. karena harapannya bagi pabrikan kecil, perokok yang terbiasa menikmati rokok pabrikan mazhab besar bisa saja seleranya bergeser dan memilih rokok yang mirip dengan harga yang lebih murah.

Desainnya Dji Sam Soe Banget

Dados dari pabrikan rokok asal Malang ini desainnya sepintas memang mirip dengan Dji Sam Soe. Mulai dari pemakaian warna dasarnya hingga warna merah pada tepiannya. Bahkan font dan warna tulisan Dados pada muka dan belakang kemasannya dibuat mirip dengan Kemasan rokok Dji Sam Soe. Sehingga, banyak orang menyebut rokok Dados ini dengan sebutan Sam Soe Jawa (baca: sam su jowo). 

Lihat saja bagian bawah bungkusnya. Mulai dari lipatan hingga penempatan tulisan nama pabriknya sengaja dimirip-miripkan dengan kemasan rokok kretek Dji Sam Soe. Tampak mukanya juga terdapat bintang Sembilan. Lalu tulisan Dados dalam bingkai dengan initial huruf D pada bagian tengahnya. Jika tangan kita menggenggam sebungkus rokok Dados lantas kita meminta seorang teman untuk menebak pasti akan menyebut rokok dalam genggaman itu sebagai rokok Dji Sam Soe. Karena kemiripan tampak luar terutama bagian tepinya yang warnanya sangat identik dengan warna rokok Dji Sam Soe.

Harga Murah, Rasa Gak Murahan

Jika ingin tahu rasa rokok yang mirip dengan pabrikan rokok mazhab besar lihat warna dan desain kemasannya. Jika Kemasannya mirip Dji Sam Soe, maka rasanya pasti mendekati atau minimal berasa Sam Soe. Begitupun produk lain yang desainnya dimirip-miripkan dengan produk mazhab besar lainnya.

Dados kata orang rasanya mirip dengan rokok Dji Sam Soe. Benarkah? Desain sih boleh mirip tapi peniru produk pabrikan mazhab besar akan kesulitan jika harus mengejar rasanya. Karena pabrikan mazhab besar sangat melindungi resep racikan rokoknya. Terutama aromanya. Karena peniru rokok pabrikan mazhab besar akan sangat susah jika harus meniru pula aroma dan rasanya. 

Tapi Rokok SKT Dados ini memang patut dipuji soal rasanya. Aromanya sedap juga walaupun sangat jauh jika harus dibandingkan dengan rokok Sam Soe. Tarikannya juga mantap. Saat ujung bakarnya tersentuh nyala api langsung saja kedengaran bunyi kretek kretek kretek. Rasanya agak tawar dan rasa sepet yang sedang. Rasa pedasnya tipis banget. Ada semu pahit krasa di lidah. After tastenya saat asap diembuskan juga krasa gurih. Secara keseluruhan rasa rokok Dados memang layak jika disebut sebagai Sam Su Jowo. Karena saat diisap, rasanya enak-enak aja. Gak ada pahit dan aroma yang bikin eneg lazimnya rokok harga murah. Bahkan asapnya saat diembuskan juga tidak menimbulkan bau yang menyengat. Dados emang beda dengan rokok murah lainnya.

Dengan harga 9000 rupiah rasa rokok Dados memang masih bisa ditoleransi oleh perokok Dji Sam Soe. Bahkan perokok SKT juga masih bisa menerima rasanya. Apalagi jika dinikmati sambil menyeruput secangkir kopi.

Dulu saat pita cukainya bertahun 2022, HJE di pita cukainya masih bernilai 6075. Pada pita cukai bertahun 2023 ini nilainya naik dikit jadi 7275. Dulu dengan pita cukai tahun 2022 harganya 6500. Saat ini harga rokok Dados di warung hanya 9000 rupiah saja. 

Buat penikmat SKT, rokok Dados layak dicoba dan bahkan bisa menjadi rokok harian. Apalagi harganya yang sangat murah di bawah 10k. Rekomendedlah buat pilihan alternatif. Rokok ini bahkan sangat tenar di wilayah Gunungkidul dan mendapat julukan sebagai Sam Su Jowo.