Setiap perusahaan rokok memang pasti punya produk andalan yang jadi top of mind bagi para penikmatnya. Salah satu yang mencolok tentu saja adalah produk dari Gudang Garam yaitu Gudang Garam Filter. Bisa dibilang rokok ini jadi salah satu paling yang terkenal dan disukai oleh banyak kalangan dengan berbagai latar belakang.
Selain disukai sejuta umat dan memiliki penggemar yang loyal, rokok satu ini juga terkenal dengan berbagai akronim. Ada yang menyebutnya rokok Garpit, Gepe, GG Filter, hingga GF. Entah siapa orang pertama yang hobi menyingkat nama rokok yang jelas hampir disetiap daerah Gudang Garam Internasional ini punya banyak sebutan.
Saya sendiri lebih sering menyebutnya Gepe atau rokok Garpit karena lebih enak diucapkan. Nah sebagai perokok yang sudah mencoba berbagai jenis merek, rokok garpit jadi rokok andalan saya dalam jangka waktu yang lama. Bahkan jadi rokok pertama yang saya coba dan kebetulan langsung cocok baik dari harga dan juga rasa.
Rokok yang awal diproduksi tahun 1979 ini memang punya cita rasa yang kuat. Terutama rasa pedas yang didapat dari cengkeh dan juga campuran sausnya. Sungguh, saat kali pertama menghisap rokok ini, kenikmatannya tiada tanding. Apalagi ketika dihisap setelah makan, duh, mantapnya bukan main.
Bagi banyak orang mungkin rokok garpit terasa sangat manis, tapi bagi saya semuanya terasa pas-pas saja. Ketika sebelum dibakar rokok garpit memang seperti tidak menawarkan rasa manis atau sensasi spicy yang intens. Tapi setelah dibakar justru malah sebaliknya. Rasa manis hadir dengan sensasi pedas intens dengan nuansa berry yang menjadikan setiap hisapannya makin nikmat.
Saya sendiri menyukai rokok garpit selain karena rasa juga karena tarikannya. Tidak terlalu enteng seperti rokok putih, juga tidak terlalu berat kaya kretek. Tarikannya persis seperti berada di “tengah-tengah” dibanding kedua jenis rokok itu.
Meski sensasi pedas rokok garpit cenderung kuat, anehnya tetap terasa nyaman di tenggorokan dan tidak nyegreg. Meski memiliki aftertaste yang kental dengan rasa fruity-nya tapi tetap terasa sangat lembut dan tidak berlebihan.
Jadi sangat masuk akal ketika para penggemar rokok ini sangat loyal karena memang rasa yang ditawarkan mampu memberi rasa puas. Tapi namanya produk pasti tidak ada yang sempurna termasuk rokok garpit ini. Kekurangan rokok garpit menurut saya adalah aroma yang dihasilkan ketika dibakar terkesan terlalu kuat.
Selain itu aroma saat dibakar, pembungkus kertasnya juga sangat lemah saat rokoknya sudah hampir habis. Mungkin karena batang rokoknya cenderung pendek kali ya. Tapi secara keseluruhan tetap terasa sangat nikmat apalagi jika dinikmati dengan kopi pahit dan suasana sedang hujan, jaminan mantap!
Oh ya, apa sebutan Gudang Garam Internasional di daerah kalian?