Rokok U Mild: Dulu Murah, Sekarang Tidak Lagi

Rokok U Mild

Sejak muncul pada tahun 2004, rokok U Mild cukup mendapatkan apresiasi di kalangan perokok. Saat itu, pasarnya adalah konsumen sejati produk Sampoerna. Bahkan, sasarannya adalah perokok pemula.

Hal ini disebabkan dengan produk U Mild yang masuk ke dalam kateogri low tar low nicotin (LTLN). Tidak hanya kategori, melainkan juga dari segi harga terbilang murah. Dengan harga Rp20-22 ribu, kamu bisa mendapatkan rokok U Mild isi 16 batang. Menarik, bukan?

Sayangnya, dua paragraf di atas hanya menggambarkan kejayaan U Mild hampir dua dasawarsa baru. Seiring berkembangnya zaman, dan varian rokok Mild semakin banyak, bahkan murah, U Mild agaknya mulai dikesampingkan. Mengapa bisa begitu?

Rokok U Mild di Indonesia

Dalam lintasan sejarah, rokok mild pertama kali adalah A Mild. Rokok tersebut hadir jauh sebelum U Mild beredar. A Mild beredar pada tahun 1989. Dan tahun itu menjadi permulaan Sampoerna menancapkan produk Mild. Kemudian, sampai saat ini menjadi raja Mild dengan produknya Sampoerna A Mild.

Pada mulanya, rokok Mild hadir untuk menyaingi kegagahan Marlboro. Dengan konsep LTLN, tar di bawah 15 mg dan nikotin di bawah 1 mg, perokok beralih mencoba bahkan selanjutnya ketagihan dengan produk lokal. Dari A Mild, LA Lights, Class Mild, hingga U Mild.

Yang menyenangkan adalah, produk tersebut masih tergolong kretek karena masuk dalam jenis SKM. Belum lagi harganya yang terjangkau. Maka, saat itu, hadirnya U Mild menambah daftar rokok Mild yang patut dicoba.

Akan tetapi, itu dulu. Sejak kenaikan cukai 2021, citra U Mild perlahan berubah. Dengan harga yang mencapai Rp2.000/batang membuat harga U Mild naik. Jika sebelumnya harga sekitar Rp20-22 ribu, selanjutnya menjadi Rp24-25 ribu.

Tentu saja, hal ini akan membuat perokok mencari rokok yang lebih murah. Bahkan, lebih enak. Sebab, beberapa perokok menganggap U Mild tidak membuat nyaman di tenggorokan. Ini menjadi kritik serius.

Penyebabnya, mulai bermunculan rokok dengan jenis serupa mulai lekat di bibir perokok. Sebagai contoh Aroma Bold. Produk Nojorono, Kudus ini masih dibanderol Rp11-13 ribu untuk 12 batang. Selain harga, soal rasa pun lebih enak.

Akan tetapi, ingat, soal rasa memang bisa diperdebatkan. Jika soal harga, itu yang sulit. Sekali dapat murah dan enak, perokok bisa beralih ke kompetitor.

Lalu, apakah U Mild akan tenggelam? Menarik kita tunggu gebrakan atau inovasi darinya.