Saat akun rokok.indonesia pertama kali muncul tahun 2014, Roki ingat betul hanya ada satu toko tembakau yg jadi rujukan di Jogja, yaitu Toko Tembakau Wiwoho. Lokasinya di perempatan Tugu.
Saat itu, akun instagram yg mengenalkan kretek sebagai rokok asli Indonesia hanya Roki yg aktif. Lainnya mungkin ada tapi kurang konsisten. Kurang istiqomah. Karena istiqomah, akun Roki beberapa kali dihilangkan oleh yg punya. Hingga akhirnya, hilang betulan bulan Juni yg lalu. Alasannya tidak sesuai dengan pedoman komunitas. Sebagai gantinya, akun rokok.indonesia berganti dengan akun yg sekarang ini: rokok.indonesiaaa a-nya tiga. Lalu hilang lagi. Sekarang nama akun lama balik lagi. Tapi followernya lenyap semua.
Walaupun ditekan oleh berbagai pihak namun IHT terus bangkit. Kretek berlipat ganda. Roki terus istiqomah jadi dokumentator setiap jenis kretek. Akun2 rokok terus bermunculan.
Pada tahun 2015, saat akun Roki berusia setahun, lahirlah satu toko tembakau modern yg kekinian. Namanya Tobeko. Lokasinya di Nologaten. Tokonya kecil. Dulu ruangannya berada di sebelah dari yg sekarang. Tobeko jadi toko tembakau modern dan kekinian. Roki bilang kekinian karena Tobeko sejak awal udah maen medsos. Dan kemudian berkembang melayani pembelian lewat market place. Beda dgn Wiwoho yg hingga hari ini tetap berpegang pada akarnya, toko offline
Pemilik Tobeko bernama Anang Budi Nugroho. Asli Jogja. Roki sejak 2015 udah tahu sama Tobeko karena kalo beli rokok buat postingan sering ke sana. Sesekali sih beli di Wiwoho. Karena dulu hanya 2 toko itu yg lumayan lengkap. Baik kretek, rokok, maupun tembakaunya.
Tobeko sekarang cabangnya ada 8, Lur. Tujuh toko ada di Jogja. Satunya lagi ada di Solo. Lalu sejak pandemi, banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Saking banyaknya, Jogja kemudian dijuluki sebagai Kota Tingwe. Pionirnya tentu saja Tobeko.
Usia Tobeko dengan Roki terpaut satu tahun. Roki lebih tua setahun. Bedanya, Tobeko berkembang jadi banyak dan sukses. Sedangkan Roki dihilangkan berkali kali oleh penguasa dan antirokok.
“Yang patah tumbuh, yang hilang berganti,” kata Bandaneira.
Teruslah nyalakan api semangat Sobat Kretek.